Text
Penyusun Kurikulum dan Dasar Manajemen Daya Saing Program Studi Kefarmasian
Jumlah Prodi Sarjana Farmasi telah mencapai 300 institusi yang umumnya dikelola oleh tim dosen muda berkonsekuensi melahirkan persoalan baru khususnya dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. Di dalam menyusun kurikulum berbasis capaian atau outcome-based curriculum, koherensi dari tahap perumusan profil lulusan-capaian pembelajaran lulusan-bahan kajian-materi pembelajaran-mata kuliah masih menjadi tantangan mendasar di banyak prodi kefarmasian. Cukup banyak prodi yang menyusun profil lulusan semata-mata mendasarkan konsep WHO tentang performa kerja apoteker yang disebut Seven Stars atau Nine Stars WHO Concepts of Pharmacist. Konsep performa kerja tersebut belum sepenuhnya mencerminkan body of knowledge kefarmasian berakibat para penyusun kurikulum sulit mengidentifikasi induk ilmu pengetahuannya. Setelah itu, rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) di banyak prodi disusun lepas terpisah dari prodi lulusan. Hal tersebut berakibat masing-masing poin profil lulusan (PO) tidak menitipkan CPL-CPL yang dituntut menopang perwujudan karakter yang diinginkan. Di sisi lain, sering ditemukan secara substantif bahwa CPL yang dirumuskan semata-mata menulis ulang redaksi pada SN-DIKTI khususnya secara jumlah yang secara konsekuensi rasio domain sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus tidak proporsional.
MIPA454SM | 615.5 AZI p | My Library | Tersedia |
MIPA455SM | 615.5 AZI p | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain